March 8, 2011

Zat Kimia Berbahaya Pada Jajanan Anak Sekolah



Sekarang ini banyak kasus keracunan pada anak setelah mengonsumsi jajanan atau minuman yang dijual di warung-warung. Oleh karena itu, hati-hati dengan jajanan atau snack yang ada di sekolah anak Anda, sebaiknya selalu bekali anak Anda dengan makanan sehat saat berangkat ke sekolah. Karena sebagian besar jajanan yang ada di sekolah mengandung bahan-baha berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan. Berdasarkan data pemantauan BPOM bersama Kementerian Pendidikan Nasional dan IPB hanya 0,9 persen kantin sekolah sehat dari total 178.240 sekolah. Dan itu berarti sisanya merupakan jajanan yang tidak sehat dan berbahaya.

Anak-anak biasanya akan suka pada jajanan yang berwarna, terutama yang berwarna cerah, sayangnya banyak produsen yang tidak peduli dengan kesehatan orang lain. Dan banyak dari mereka yang tidak menggunakan pewarna makanan, tetapi menggunakan pewarna pakaian. Tidak hanya pewarna makanan,biasanya pada jajanan anak sekolah dalam proses pengolahannya juga ditambahkan zat pemanis, pengawet dan penyedap rasa.
Berikut ini adalah zat-zat kimia berbahaya yang sering ditemukan di jajanan anak sekolah :

  • Siklamat (pemanis buatan)
  • Sakarin (pemanis buatan)
  • Nitrosamin (aroma khas pada sosis, keju, kornet, ham dan dendeng)
  • MSG (penyedap rasa)
  • Rhodamin B (pewarna tekstil dan kertas)
  • Metanil Yellow (pewarna tekstil dan cat)
  • Formalin (pengawet non makanan dan disinfektan)
  • Boraks (pengawet non makanan dan pestisida)
  • Natamysin (pengawet)
  • Kalium asetat (pengawet)
  • Butil Hidroksi Anisol (BHA)

Zat-zat kimia tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh, mulai dari mual,muntah, diare, hingga kerusakan pada system pencernaan, hati, jantung, otak, limpa, system saraf pusat dan bahkan bisa memicu kanker. Oleh karena itu sebaiknya bekali makanan pada anak Anda ketika berangkat sekolah. Agar anak-anak tidak bosan, bekali mereka dengan menu yang berbeda-beda dan menarik, namun tetap terjaga kandungan gizinya dan tidak mengandung zat berbahaya.

Sumber :Detikhealth

By digitalworld with

Related Article

  • Populer
  • Kategori
  • Arsip