March 12, 2011

10 Vaksin Untuk Balita



Balita memang rentan terhadap berbagai ancaman kuman dan virus yang bisa menyerang kapan saja meskipun balita sebenarnya sudah memiliki kekebalan tubuh alami. Namun kekebalan tubuh yang dimilikinya belum mampu menangkal dan melindungi tubuhnya dari ancaman kuman atau virus yang mematikan. Setidaknya seperti yang kita tahu balita membutuhkan berbagai macam vaksin untuk menambah kekebalan tubuhnya. Seperti dikutip dari detikHealth ada 10 vaksin yang dibutuhkan balita menurut WHO. Namun 10 vaksin tersebut belum tentu semuanya wajib diberikan, harus memperhatikan pula kondisinya. Nah, berikut ini adalah 10 vaksin yang dibutuhkan Balita Anda.

  1. Hepatitis B
    Vaksin ini berfungsi melindungi bayi dari virus hepatitis B yang sulit disembuhkan. Bayi bisa terkena dari IBu yang mengidap hepatitis selama proses persalinan.Vaksin ini diberikan 12 jam setelah bayi lahir, dan biasanya vaksin ini wajib diberikan ke balita sebelum ia meninggalkan rumah sakit. Vaksin hepatitis B diberikan kepada balita sebanyak 3 kali.
    Pertama, 12 jam setelah lahir
    Kedua, 1-2 bulan dari vaksin pertama
    Terakhir, 6-18 bulan setelah vaksin kedua.
    Virus hepatitis B bisa menyebar melalui kontak darah atau caira tubuh lainnya. Biasanya vaksin ini memberikan efek samping ringan pada bayi yaitu demam ringan.

  2. DPT atau DTP
    Vaksin ini adalah campuran dari tiga vaksin yaitu mencegah penyakit difteri(yang menyerang tenggorokan), pertusis (batuk rejan), dan tetanus (infeksi luka yang menimbulkan kejang-kejang).

    Vaksin ini wajib diberikan sebanyak 5 kali. Pertama kali saat bayi berumur lebih dar enam minggu, lalu pada usia 4 dan 6 bulan. Kemudian ulangan DPT diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Vaksin ini juga masih bisa dilakukan pada anak usia 12 tahun dan setiap 10 tahun sekali untuk penguatan.

  3. Polio
    Vaksin in masi wajib dberikan di Indonesiam, karena ancaman polio masih ada. Vaksin ini berfungsi untuk menangkal kelumpuhan akibat virus polio. Vaksin peratama diberikan setelah lahir, kemudian vaksin polio diberikan 3 kali yaitu pada umur 2,4 dan 6 bulan. Pemberian vaksin inijuga bisa diulang pad usia anak 18 bulan dan 5 tahun.

  4. BCG (Bacillus Calmette Guerin)
    Vaksin ini berfungi untuk mencgah penyakit TB (Tuberkulosis). Vaksin ini waib diberikan karena imunasasi BCG bisa 80% efektif mencegah TBC dalam jangka wakru 15 tahun. Imunisasi BCG hanya diberikan satu kali yaitu pada usia 0-11 bulan.

  5. Vaksin Campak, Gondong dan Rubela (MMR)
    Campak yaitu virus yang menyebabkan demam tingi dan ruam tubuh-lebar. Gondongyaitu virus yang menyebabkan rasa sakit wajah,pembengkakan kelenjar liur, dan terkadang terjadi pembengkakan skrotum pada laki-laki. Sedangkan Rubella atau campak Jerman adalah virus yang menyebabkan kecacatan lahir jika infeksi terjadi selama kehamilan). Vaksi ini wajib diberikan untuk menghindari serangan ketiga viru stersebut, vaksin ini diberikan pada anak usia 12-15 bulan dan pada usia 4 dan 6 tahun.

  6. Cacar Air
    Cacar air disebabkan oleh virus varicella. Infeksi Cacar air bisa sangat berbahaya dan pada orang dewasa yang tidak mendapatkanvaksin saat kecil bisa menyebabkan herpes zoster. Vaksin ini diberikan pada anak-anak pada usia 12-15 bulan danpada usia 4 dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini akan memberikan efek saming yaitu rasa sakit dan bekas di tempat suntikan, demam dan ruam ringan.

  7. Vaksin Hib tipe B (Haemophilus influenza)
    Haemophilus influenze tipe b adalah bakteri yang meyebabkan meningitis, yaitu penyakit peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang yang sangat berbahaya untuk anak di bawah usia 5 tahun. Vaksin Hib biasanya diberikan pada anak usia 2, 4, 6, dan 12-15bulan.Efek samping pemberian vaksin ini adalah demam, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan.

  8. Vaksin Pnemococcal konjugasi (PCV)
    Vaksin ini juga dikenal sebagai PCV13 yang berfungsi melindungi tubuh terhadap 23 jenid Streptococcud pneumoniae, yaitu bakteri yang menyebabkan segala macam penyakit antara lain meningitis, pneumonia, infeksi telinga,infeksi darah dan bahkan kematian. Vaksin ini diberikan sebanyak 4 kali yaitu pada anak usia 2, 4, 6, dan 12-15 bulan. Ini berguna untuk melindungi anak dari kuman yang dikenal sebagai bakteri pneumokokus. Efek samping pemberian vaksin ini yang paling umum adalah mengantuk, bengkak pada suntikan, demam ringan dan mudah emosi.

  9. Vaksin Influenza (flu)
    Vaksin ini mungkin jarang dilakukan di Indonesia. Vaksin ini terutama dilakukan di negara-negara 4 musin dan dilakukan setiap tahun dimulai pada musim gugur. Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS mrekomendasikan pemberian vaksinini diberikan pada anak-anak usia 6 bulan ke atas. Efek samping dari pemberian vaksin ini adalah rasa sakit, kemerahan, atau bengkak pada suntikan, atau bisa juga demam dan nyeri. Tetapi bagi anak yang alergi dengan telur, idak disarankan diberikan vaksin ini.

  10. Vaksin Hepatitis A
    Anak-anak gampang sekali terlular hepatitis A dari makanandan minuman. Infeksi virus ini bisa mempengaruhi hati dan menyebabkan sejumlah gejala, seperti demam,kelelahan,sakit kuning dan kehilangan nafsu makan. Vaksin ini jarang dberikan di Indonesia, karena biasanya langsung hepatitis B karena lebih berbahaya. Vaksin indiberikan pada anak usia 12-23 bulan.Efek sampingpemberian vaksin in adalah rasa sakit pada suntikan,sakit kepala dan hilangnya nafsu makan sementara.

Dari kesepuluh vaksin tersebut, yang biasa dan wajib dilakukan oleh dokter di Indonesia adalah vaksin no 1-6. Bagaimana sudahkan anak Anda mendapatkan vaksin tersebut?

By digitalworld with

Related Article

  • Populer
  • Kategori
  • Arsip