Hampir semua wanita senang mengunjungi salon kecantikan untuk melakukan perawatan tubuh.Namun taukah anda bahwa salon juga bisa jadi membahayakan kesehatan?
Teryata,terdapat beberapa perawatan kecantikan yang bisa menyebabkan masalah serius pada kesehatan. Misalnya, infeksi jamur, selulitis --penyebaran infeksi bakteri ke dalam kulit dan jaringan di bawah kulit-- bahkan risiko terkena kanker. Sebelum Anda panik, ketahui dulu lima perawatan yang berbahaya dan cara menghindarinya.
1. Ear Candle atau Terapi Lilin untuk Telinga
Penumpukan kotoran di telinga yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Itu sebabnya telinga harus rutin dibersihkan. Salah satunya dengan ear candle, yang dianggap bisa membersihkan dan dipercaya bisa meningkatkan pendengaran.
Sayangnya, para ahli justru memberi peringatan bahwa ear candle bisa berbahaya dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Seperti luka bakar, perforasi atau lubang pada gendang telinga dan penyumbatan di saluran telinga.
Beberapa ahli kesehatan pun menyarankan agar tidak lagi melakukan ear candle untuk membersihkan telinga. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan cairan peroksida (H2O2) untuk membantu mengeluarkannya atau membersihkan ke dokter THT setiap 3-4 bulan sekali. Namun jika kotorannya lunak atau tidak terlalu padat, nantinya kotoran tersebut akan keluar dengan sendirinya dan menguap. Sehingga cukup dibersihkan bagian luar dari telinga saja.
2. Manicure & Pedicure
Manicure dan pedicure merupakan salah satu perawatan kecantikan dengan risiko bahaya kesehatan paling tinggi. Bakteri, jamur, bahkan penyakit Hepatitis C bisa tertular lewat penggunaan peralatan manicure atau pedicure yang tidak steril atau terapis yang ceroboh.
Untuk menghindari hal itu, perhatikan dengan seksama peralatan manicure yang digunakan. Sebelum memulai manicure atau pedicure, pastikan terapis Anda mensterilkan peralatannya di depan mata Anda. Jika tak juga yakin dengan kebersihannya, membawa peralatan manicure atau pedicure sendiri merupakan pilihan yang bijak.
3. Waxing Alis
"Selain bisa meningkatkan risiko alis yang tak sesuai dengan bentuk wajah dalam jangka panjang, waxing juga bisa menyebabkan kerusakan permanen pada folikel rambut, sehingga membuat rambut jadi sulit tumbuh," ujar Jessica Krant, penemu Art of Dermatology di New York.
Selain itu, waxing alis juga bisa meningkatkan risiko terkena luka bakar dari lilin yang terlalu panas, kulit yang terkelupas karena waxing yang terlalu kuat dan infeksi akibat masuknya bakteri setelah waxing. Bahaya waxing akan semakin terasa bagi Anda yang menggunakan krim retinoid --kandungan dalam krim untuk penghilang jerawat dan kerutan-- karena bisa membuat kulit mudah lecet dan terbakar.
Untuk terhindar dari risiko-risiko tersebut, Anda harus memilih perawatan wax dan terapis yang sudah bersertifikat dan memilih wax berbasis krim karena lebih lembut dan bisa terhindar dari luka sobek.
4. Bikini Waxing
Bikini waxing merupakan cara menghilangkan bulu menggunakan lilin atau wax pada area bikini line. Proses bikini wax tidaklah lama, kurang dari dua jam Anda sudah bisa menghilangkan bulu-bulu yang dirasa mengganggu.
Sayangnya, bikini waxing memiliki efek negatif. Kota New Jersey melarang adanya bikini wax setelah dua wanita dilaporkan masuk rumah sakit karenanya. Dan pada 2007, seorang wanita Australia yang mengidap diabetes 1, dilaporkan hampir meninggal akibat infeksi bakteri yang ia dapatkan setelah melakukan bikini waxing.
Bulu kemaluan ada untuk sebuah alasan, melindungi kulit sensitif dan selaput lendir di daerah kelamin. Mencabut bulu dengan lilin dapat mengangkat lapisan perlindungan tersebut.
Selain itu, waxing juga dapat menarik potongan-potongan kecil lapisan kulit terluar, dan menciptakan sebuah portal yang dapat membuat bakteri masuk ke dalam tubuh. Terlebih lagi, proses ini juga menimbulkan peradangan, yang membuat bakteri terperangkap di bawah kulit. Bikini waxing dapat menciptakan risiko infeksi kulit, folliculitis (infeksi pada folikel rambut), dan rambut tumbuh ke dalam kulit (in-grown hair).
Saat akan melakukan waxing, yang terpenting adalah memastikan bahwa terapis membersihkan tangannya terlebih dulu. Mencelupkan spatula ke dalam cairan lilin sebanyak dua kali tidak boleh dilakukan, karena akan memasukkan bakteri ke dalam panci. Selain itu, terapis juga harus memiliki persediaan spatula baru untuk digunakan setiap kali dia mengoleskan lilin ke kulit Anda. Dan terakhir, dia harus selalu memeriksa suhu lilin sebelum mengoleskannya ke kulit, untuk mencegah luka bakar.
5. Facial
Terapis yang ceroboh saat melakukan facial bisa menyebabkan masalah wajah yang serius. Misalnya infeksi atau kulit terbakar. Agar aman, beberapa ahli kesehatan menyarankan Anda untuk menanyakan tiga hal ini kepada salon atau klinik kecantikan sebelum melakukan perawatan:
*Apakah terapis Anda bersertifikat sebagai ahli kulit? Lihat sertifikatnya untuk memastikan.
Jika terapis Anda menggunakan bahan kimia dan peralatan elektronik, tanyakan padanya apakah ia sudah terbiasa dan ahli dalam menggunakannya. Karena sebagian terapis tidak dilatih untuk menggunakan beberapa peralatan kecantikan.
Apakah Anda bisa melihat semua tempat dan peralatan kecantikan? Sebelum melakukan perawatan, hal pertama yang Anda lakukan adalah melihat-lihat ruangan dan beberapa perlengkapan kecantikan, apakah mereka semua bersih dan higienis atau tidak.
Selain menanyakan tiga hal itu, para ahli juga menyarankan agar menghindari obat kimia yang terlalu kuat karena bisa merusak kulit dan berpotensi menyebabkan bekas luka. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan sesuatu yang sedang dilakukan, ajukanlah komplain dan memintanya untuk tidak melanjutkan.